Kamis, 05 November 2009

Mahasiswa STAIPI Kenakan Pita Hitam Setiap Kuliah

Rabu, 4 November 2009 | 10:08 WIB

GARUT, TRIBUN-Suasana belajar para mahasiswa di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Persis (STAIPI) Kabupaten Garut, Selasa (3/11) pagi diwarnai aksi yang menyentuh hati. Seluruh mahasiswa dan dosen di kampus yang terletak di kawasan Ciateul itu mengenakan pita hitam di lengan atas masing-masing.

Diketahui kemudian, aksi tersebut untuk menunjukkan rasa simpati mereka terhadap perkembangan penahanan dua pejabat teras Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, oleh Mabes Polri.

Seperti di kelas Fakultas Tarbiyah semester pertama, kemarin pagi, seluruh mahasiswa mengenakan pita hitam sejak mulai masuk kuliah hingga pulang. Secara kebetulan, pagi itu di kelas Tarbiyah sedang membahas mata kuliah umum tentang Teori Keadilan dan Teori Kritis.

Menurut dosen mata kuliah tersebut, Heri Mohamad T S Fil, aksi yang mereka lakukan bukan untuk mencari siapa yang salah atau siapa yang benar di antara perseteruan KPK dengan Polri. Namun, menyayangkan terjadinya perlombaan tidak sehat dalam menegakkan kebenaran.

"Mereka seolah berlomba menunjukkan eksistensi masing-masing. Sayangnya, lembaga tersebut tergelincir kepada persaingan tidak sehat yang justru meniadakan nilai keadilan," kata Heri.

Heri mengatakan keprihatinan dunia akademis seperti yang mereka tunjukkan sekarang adalah menyoroti biasnya nilai-nilai keadilan dalam kasus ini. Dengan mengatasnamakan keadilan, segala cara ditempuh yang bisa memperkeruh suasana, termasuk penahanan Bibit dan Candra.

"Dengan ini kami simbolkan dan lukiskan keprihatinan kami dengan mengenakan pita hitam di lengan kanan atas kami. Kami berharap, keprihatinan ini semakin mengingatkan kepada kita akan pentingnya keadilah itu dilihat dari teoritis dan akademisi," ujarnya.

Salah seorang mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Ari Irfandi (21), mengharapkan siapapun untuk transparan dalam kasus ini. "Dengan demikian, penyelesaian kasus ini diharapkan bisa segera terungkap dengan adil dan bijaksana tanpa melanggar norma hukum dan norma keadilan," ujarnya.

Menurut rencana, aksi mengenakan pita hitam ini akan terus dilakukan para mahasiswa dan dosen selama kasus ini belum tuntas.

Heri mendandaskan, terlepas dari siapa atau lembaga mana yang benar atau bersalah dalam kasus ini, keprihatinan dunia akademis saat ini (memakai pita hitam) adalah menyoroti biasnya nilai-nilai keadilan dalam kasus ini. Dengan mengatasnamakan keadilan, segala cara ditempuh yang bisa memperkeruh suasana, termasuk penahanan dua pejabat KPK, Bibit dan Candra.

"Dengan ini kami simbolkan dan lukiskan keprihatinan kami dengan mengenakan pita hitam di lengan kanan atas kami. Kami berharap, keprihatinan ini semakin mengingatkan kepada kita akan pentingnya keadilah itu dilihat dari teoritis dan akademisi," ujarnya.

Salah seorang mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Ari Irfandi (21), mengharapkan siapapun untuk transparan dalam kasus ini. "Dengan demikian, penyelesaian kasus ini diharapkan bisa segera terungkap dengan adil dan bijaksana tanpa melanggar norma hukum dan norma keadilan," ujarnya.

Menurut rencana, aksi mengenakan pita hitam ini akan terus dilakukan para mahasiswa dan dosen selama kasus ini belum tuntas. (set)

Teks Asli

Dukung Bibit-Chandra, Mahasiswa di Garut Pakai Pita Hitam

Selasa, 03 November 2009 | 17:16 WIB

TEMPO Interaktif, Garut - Dukungan terhadap penahanan dua anggota Komisi Pemberantasan Korupsi non-aktif, Chandra M.Hamzah dan Bibit Samad Rianto oleh kepolisian terus bergulir.

Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dukungan moral di lakukan sekitar 300 mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Persis Garut. Mereka menggelar aksi solidaraitas dengan mengenakan pita hitam di lingkungan kampus maupun dalam melaksanakan kegiatan perkuliahannya yang dimulai Selasa pagi (03/11) sekitar pukul 08.00 WIB.

“Ini sebagai bentuk keprihatinan Kami atas penahanan anggota KPK non aktif,” ujar Ari Irstandi mahasiswa semester I jurusan Pendidikan Agama Islam, saat ditemui di Kampusnya.

Menurutnya, perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian sangat memilukan bangsa Indonesia. Soalnya, kedua lembaga tinggi tersebut semestinya dapat memberikan contoh yang baik dalam penegakan hukum bagi masyarakat Indonesia, bukan saling tuding dan menyalahkan.

Meski hanya dengan memakai pita hitam, tidak menggelar aksi turun ke jalan, bukan berarti para mahasiswa tidak peduli atas kejadian yang menimpa para anggota KPK tersebut. Namun aksi mereka lebih ke arah diskusi dan memberikan gerakan moril. “Aksi ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap KPK agar terus bekerja memberantas korupsi tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Salah satu dosen, Heri Mohammad Tohari menyatakan, aksi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap gejolak antara KPK vs Polri. Sehingga para mahasiswa diharapkan dapat ikut merasakan perjuangan para pemberantas korupsi. “Dalam perkuliahan filsafat, saya mewajibkan anak-anak untuk memakai pita hitam. Dalam perkuliahan pun saya selalu mendorong para mahasiswa supaya lebih mengedepankan pola pikir ilmiah dalam menyikapi kasus yang kian memanas ini," ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR
Teks Asli

Selasa, 03 November 2009

MAHASISWA STAIPI on KEADILAN ATAS KPK


Ari Irfandi say:
Saya mendukung dan berpihak kepada suatu kebenaran. dari setiap masalah sudah jelas ada baik dan buruknya. mengenai KPK, POLRI dan Jaksa Agung. Tiga komponen ini merupakan bagian tertinggi negara yang sungguh-sungguh memalukan dari satu kasus persoalan, saling menjatuhkan sampai muncul istilah "Cicak VS Buaya". saran saya: 1) Sebagai Petinggi Negara, tolong jangan saling menyalahkan. 2) Posisikan dari masing-masing dari 3 pejabat itu dalam gerakanya. 3) Saling mendukung, adapun kesalahan, maka akuilah dan jangan berbelit-belit.

Leni Layyinah say:
Berjuanglah terus untuk menegakkan keadilan bangsa ini....
Dengan jalan yang haq...!!!

Rosifah say:
Teruslah berjuang KPK, berabtas korupsi walaupun Antasari di belengggu (penjara) tapi, keadilan KPK jangan terbelenggu.
Keadilan pemberantasan korupsi juga jangan ikut terpenjara.

Syifa Rachmi say:
KPK mengaku sebagai pejuang kebenaran.
POLRI juga mengaku sebagai pejuang kebenaran.
Meskipun sekarang-sekarang ini KPK sedang bermasalah dengan POLRI, KPK berjuanglah...!

Yani Nurcahyani say:
Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang adil.
Tanggung jawablah atas jabatan yang kalian pegang.
Karena akan dihisab

Yanti Rusmini say:
Beramanahlah atas jabatan yang kalian terima karena akan dipertanggung jawabkan oleh sang pemilik hukum yang abadi.

Ulfah Muthmainnah say:
Seharusnya KPK mengaku dan memperjuangkan terhadap polisi dalam kebenaran tersebut.

Nionika Suilfiani say:
Buktikan keeksistensianmu dengan cara yang haq, jauhkan dari segala aktifitas virus kebathilan.

Ulfa say:
Mendingan gabung aja antara KPK dan POLRI, karena kerja nyata kita semua kedepan adalah memberantas segala bentuk criminal bukan mementingkan egois masing-masing.

Bahron A. Ghole Say:
KPK sebagi penegak keadilan adalah sangat penting.
Jika keadilan ditegakkan, tidak aka nada orang yang korupsi karenma takut kepada hukum.

Yudi Say:
Saatnya kita bela dan tegakkan keadilan. Disaat tangan-tangan keadilan dan konsep keadilan kita diinjak-injak.
Atas nama keadilan dan kebenaran saatnya kita dukung cicak untuk melawan buaya.

Nanih Suherman Say:
Allahu akbar…
Ayo kita junjung tinggi keadilan, karena keadilan sudah mulai hilang dari Negara kita. Yang berkuasa menang, yang lemah kalah.
Keadilan terbanglah ke seluruh pundak-pundak yang menginginkan keadilan. Hidup keadilan, aku cinta keadilan.
Maju KPK, allah cinta orang-orang yang adil.

Ipit Solehah Say:
Demi keadilan, saya mendukung KPK.

Syam A. Rahmat Say:
KPK berantas para koruptor.
Lanjutkan….!
Aku yakin kamu benar dan keadilan berpihak padamu.

Annisa Say:
Yang paling sulit itu ialah karena masih rendahnya kesadaran akan pentingnya kejujuran. Seperti masih banyaknya polisi yang menerima suap.

Dedi Iskandar Say:
POLRI sungguh terlalu!
POLRI terlalu phobia dengan temuan KPK.
Keadilan dijadikan senjata untuk menangkap KPK, padahal tidak terbukti KPK salah.
Apakah ini keadilan yang berlaku di Indonesia?

Ayi Maryam Say:
Tegakan keadilan, dukung keadilan, dukung KPK!!!
Keadilan itu harus ditegakan.
KPK harus di junjung tinggi.
Kebenaran pasti dating dan insya allah akan menang.
Allahu akbar!
Walaupun keadilan itu dating terlambat!

Husni Yulianti Say:
Hanya bisa berdo`a saja semoga keadilan di Indonesia bisa berdiri setegak-tegaknya. Adapun tentang cicak VS buaya, duh… semoga gak berkelanjutan karena kalau hal itu berkelanjutan bisa dibayangkan “dimana keadilan bangsa ini?”

Mariam Say:
Saya tetap mendukung kinerja KPK dalam memberantas koruptor di Indonesia terus KPK tunjukan bahwa yang salah itu tetap salah.
“tunjukan merahmu!”

Aji Supriatna Say:
KPK Yakinlah Kebenaran Hanya Milikmu, Eadilan Hanya Milikmu.
KPK is the best, maju terus tunjukan bahwa kamu benar.

M. Ryan Alviana Say:
KPK diberangus, Mahasiswa Indonesia siap agendakan reformasi jilid II.

Firman Kuntoyo Say:
Masa yang benar dipenjarakan!
Dimana keadilan?

Faridah Say:
KPK berjuanglah demi keadilan.
Do`aku menyertaimu.
Semoga kau jaya dan lawanmu menjadi binasa!

Fajar Fachrijal say:
Dalam islam sudah sangat jelas bahwa memakan harta orang lain adalh haram. Maka dari itu KPK harus ada di Negara ini. Terus lanjutkan pemberantasan korupsi dan tahan para koruptor. Ingat kekuasaan tak selamanya ada!!!
Berjuanglah terus walau batu terjal menghadang.
Go KPK!

Jajang Rahmat Siddiq say:
Keadilan itu bersumber dari kebenaran, bukan dari ego. Ego menyebabkan padamnya keadilan.
Sadar…sadar…sadar…!

Imam say:
Jangan takut dalam kebenaran walaupun pahit, hidup KPK!!
Wahai para pemimpin janganlah engkau salahgunakan jabatan, tuhan maha melihat dan maha mengetahui.

Ipah Khopipah say:
Tegakkan keadilan, berabtas semua tikus penggerogot uang rakyat!!!
KPK jangan menyerah, maju terus pantang mundur!!!

Rani Zakiah say:
Maju terus pantang mundur.
Untukmu KPK!!!

Teti N say:
Selamatkan kpk demi kemakmuran negeri.

Hasni say:
Selamatkan kpk. Berantas korupsi demi keadilan suatu negri.

Fajar Siddiq M say:
Kenapa ada keadilan jika tidak ditegakkan.

Sumiati say:
Say no to korupsi say yes to kpk!!!
Bersihkan negri ini dari para koruptor !!!

Lani say:
Jangan saling menunjukan sikap egois karena diluar sana para koruptor menertawakan kalian!!!

Azam Jamaludin
Keadilan harus tetap ditegakkan karena keadilan tegak bukan karena KPK / POLRI tapi keadian tegak karena kesadaran dan tindakan kita!

Sutisna say:
Telah kita ketahui bersama di dalam ajaran islam bahwasanya membawa hak orang lain bisa dikatakan haram. Maka dari itu KPK harus tetap ada di Negara kita juga memberantas koruptor.
Berjuanglah terus!!!
Ok KPK!!!

Hilman say:
Ketika Negara sedang dilanda keadilan maka sang buaya dengan cicak berselisih tapi yang harus kita lihat kebenaran yang hakiki bahwa tidak mungkin cicak melawan buaya.
Pasti ada uang di balik batu!!!

Zaenal say:
Cicak yang dinitsbatkan kepada KPK dan buaya dinitsbatkan pada POLRI.
Keadilan adalah jalan menuju kebenaran.

Ade Sahrul say:
Apakah POLRI tidak berfikir?

Sandi setiadai say:
POLRI janganlah bertindak semena-mena, memangnya POLRI yang berkuasa di negri ini?
Saya katakana “tidak!” meskipun POLRI penegak hukum.
Pantas banyak orang yang menjuluki sang buaya buat POLRI.
Mana keadilan buat negri ini?
POLRI kan penegak hukum!